Selasa, 05 November 2013

Kebudayaan Indonesia Terlupakan

    Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan,kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai masyarakat. Budaya Indonesia sangatlah beragam dari bermacam-macam daerah dan suku. Namun sayangnya budaya yang seharusnya jadi kebanggaan bangsa itu terkadang sering dilupakan dengan masuknya budaya modern. Generasi muda menganggap bahwa mempelajari budaya asing jauh lebih menyenangkan dari budaya sendiri. Padahal Indonesia memiliki ragam budaya yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan Negara-negara lainnya. Lunturnya budaya secara tidak langsung dipengaruhi oleh media-media sosial. 
    Setiap permainan tradisional pasti dituntut akan kejujuran dan kekompakan. Beda halnya permainan jaman sekarang seperti playstation, permainan di android atau hal-hal canggih lainnya. Menurut saya, permainan canggih jaman sekarang hanya akan membuat pribadi anak egois, selalu ngecheat, dan menghabiskan banyak waktu tanpa memerdulikan hal-hal disekelilingnya. Padahal permainan tradisional sangatlah unik dan mengasah kreatifitas kita. Maka dari itu sebagai seorang anak yang lahir di era modern, marilah kita teruskan warisan-warisan para leluhur untuk tetap menjaga hal-hal yang berbau tradisional. Yeey, back to the stage!   
       Salah satu contoh budaya yang terlupakan adalah permainan kelereng/gundu. Bola kecil dari kaca marmer ini dikenal dengan nama-nama berbeda di masing-masing daerah, yaitu antara lain kelereng, gundu, guli, keneker, thes, dan kelici. Selain ukurannya yang bermacam-macam, kelereng juga memiliki warna yang sangat variatif. Untuk bermain kelereng, anak-anak kecil harus belajar menjentikkan kelereng dengan jari telunjuk. Caranya, jempol dan telunjuk tangan kiri memegang kelereng sebagai bidikan, kelingking tangan kiri menyentuh tanah sebagai pijakan, jempol dan telunjuk tangan kanan membentuk huruf O di mana jempol sebagai penahan dan telunjuk sebagai penembak, setelah dibidik jentikkan jari telunjuk untuk menembak kelereng lawan.
       Ada beberapa sistem permainan kelereng yang saya kenal. Sistem pertama adalah dengan membuat lubang seukuran kelereng di tanah. Kelereng pertama yang bisa masuk ke lubang itu akan menjadi “macan” dan bisa membunuh kelereng-kelereng lainnya, jika kelereng yang ditembakannya keluar maka kelereng itu miliknya. Sistem kedua adalah dengan membuat bentuk segi empat atau lingkaran di tanah. Pertama kali, para pemain melemparkan kelereng agar mendekati segi empat atau lingkaran itu. Kelereng yang paling dekat akan mendapatkan kesempatan pertama untuk menembak dan mengeluarkan kelereng dari segi empat/lingkaran tersebut.Siapa yang paling banyak mengeluarkan kelereng dari segi empat atau lingkaran tersebut akan menjadi pemenangnya. Namun, ada juga beberapa kelereng yang digunakan untuk bermain catur jawa. Ya, permainan tradisional yang sangat menarik berbentuk segiempat yang diberi garis lalu ditarik dari ujung ke ujung. Tampaknya sistem permainan kelereng berbeda-beda di masing-masing daerah, bagaimana dengan daerahmu?

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar